Kilas Balik Sejarah Pemuda Muhammadiyah
Setiap organisasi yang berlabel Muhammadiyah, tentunya tidak akan
pernah lepas dari Muhammadiyah. Persyarikatan yang didirikan oleh Muhammad
Darwis atau Kiyai Haji Ahmad Dahlan ditahun 1912 itu, tidak lain dan tidak
bukan adalah persyarikatan yang berlandaskan serta bertujuan untuk menggecarkan
dakwah amar ma’ruf nahi munkar seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an Surat Ali
Imron ayat 103.
Salah satu organisasi yang lahir dari Rahim Muhammadiyah adalah
Organisasi Otonom (Ortom) Pemuda Muhammadiyah, yang tentunya mempunyai
cita-cita dan tujuan yang serupa dengan Muhammadiyah. Pemuda Muhammadiyah yang
namanya sempat naik daun dalam pemilu 2019, mempunyai sejarah yang tak
sepatutnya tidak boleh dilupakan. Hal ini perlu diingat kembali agar Organisasi
Otonom (Ortom) Pemuda Muhammadiyah tetap pada marwahnya, tidak menjadi alat
politik partai tertentu atau golongan tertentu.
Pada awal mula berdirinya Pemuda Muhammadiyah tidak terdapat konflik
internal dalam kepengurusan Muhammadiyah. Sebaliknya, Pemuda Muhammadiyah sangat
berkembang secara pesat dan disambut baik oleh para pemuda yang ikut dalam
persyarikatan Muuhammadiyah. Pertama berdirinya Pemuda Muhammadiyah dinisiasi
sendiri oleh KHA Dahlan. Kala itu, pada masa awal-awal Muhammadiyah berdiri,
KHA Dahlan mengajak atau berdakwah kepada pemuda-pemuda nakal yang ada di
Kauman Yogyakarta untuk kembali dalam kebaikan. Tak kenal lelah KHA Dahlan
dalam berdakwah secara halus sampai akhirnya tekumpulah Pemuda-pemuda nakal
Kauman itu dalam perkumpulan Siswo Proyo Priyo (SPP). Dalam perkumpulan Siswo
Proyo Priyo itulah para pemuda nakal di Kauman diberikan pembelajaran tentang
agama, diajarkan budi pekerti serta keterampilan.
Pada tahun 1918 KHA Dahlan bertabligh ke Solo. Pada saat KHA Dahlan
melewati depan Istana Mangkunenggaran Solo, beliau melihat para pemuda baris
secara rapih, tertib dan memakai pakaian yang seragam. Seorang menteri guru
Bapa Romodirjo yang ikut KHA Dahlan menjelaskan, pemuda-pemuda tersebut
merupakan pemuda Padvinder Mangkuneggaran, yaitu organisasi kepanduan. Mereka
belajar baris berbaris, dilatih hidup sederhana, diajarkan budi pekerti serta
diajarkan untuk saling tolong menolong. Berangkat dari sana, KHA Dahlan yang
senang dengan hal-hal baru ingin menerapkan gerakan kepanduan itu kepada Pemuda
Muhammadiyah, dan terkumpulah Pemuda Muhammadiyah dalam gerakan kepanduan
Padvinder Muhammadiyah yang di beri nama Hidzbul Wathan atau Pandu Hidzbul
Wathan yang artinya Cinta Tanah Air. Dari gerakan kepanduan tersebut lahirlah
tokoh seperti salah satu diantaranya ialah Jendral Soedirman.
Pada tahun 1932, Kongres Muhammadiyah ke-21 dilaksanakan di Makassar
diantaranya menghasilkan keputusan mendirikan Pemuda Muhammadiyah untuk
menggerakan pemuda Muhammadiyah yang enggan atau tidak tertarik terhadap
kepanduan Hidzbul Wathan. Pada saat itu Pemuda Muhammadiyah masih diasuh atau
dalam bimbingan Majelis Pemuda. Barulah pada 26 Dzulhijjah 1350 bertepatan
dengan tanggal 1932 Pemuda Muhammadiyah secara resmi menjadi Organisasi Otonom
(Ortom) Muhammadiyah, yang berarti segala kepengurusan Rumah Tangga diurus
langsung oleh anggota.
Setelah membaca kilas balik dari sejarah Pemuda Muhammadiyah, kita bisa berasumsi bahwa Pemuda Muhammadiyah merupakan gerakan asli Pemuda Muhammadiyah dalam dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Bukan gerakan politik praktis yang sejatinya merusak marwah Pemuda Muhammadiyah itu sendiri. Pemuda Muhammadiyah merupakan harapan KHA Dahlan untuk membina dan membimbing kader-kader muda Muhammadiyah agar mereka tak terjerumus dalam segala keburukan. Saya menulis ini dengan penuh kesadaran dan semoga tulisan ini bermanfaat. Mohon maaf apabila ada data yang kurang valid. Terima Kasih.
Belum ada Komentar untuk "Kilas Balik Sejarah Pemuda Muhammadiyah"
Posting Komentar